Ketum Solnas GPP Bantu Anak Yatim Dompu Raih Emas di Kejuaraan Taekwondo Internasional

oleh -177 Dilihat
oleh

KHAZANAH.NEWS.COM – Hadi Purwanto SH, MH, yang juga dikenal sebagai Abah Hadi Tuban, Ketua Umum Solnas GPO (Solidaritas Nasional Ganjar Pranowo Presiden), merasa terenyuh saat membaca berita mengenai seorang atlet yatim yang harus meminjam dana dari koperasi pasar untuk mengikuti kejuaraan taekwondo. Berita ini mengisahkan perjuangan atlet tersebut, yang akhirnya berhasil meraih juara.

Melalui grup WhatsApp MIO, Hadi, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum asosiasi perusahaan pers berbasis digital (MIO Indonesia), menawarkan bantuan kepada atlet tersebut. Dia menyatakan, “Utangnya berapa? Insya Allah, saya akan membantu.”

Ketua MIO Dompu, Sarwon, merespons tawaran ini dan akan mengatur pertemuan antara keduanya melalui telepon sore ini.

Abah Hadi Tuban, yang dikenal sebagai sosok kalem dan penuh kepedulian, menyatakan bahwa berbagi dengan sesama adalah hukum wajib dan Sunatullah. Dia juga menegaskan bahwa keluarga Pak Ganjar Pranowo sangat peduli terhadap anak yatim dan dhuafa.

Prestasi luar biasa Lalu Febriansyah dan M. Faris Almir, dua atlet yatim asal Dompu, di Kejuaraan Taekwondo Internasional 2023 di Bali mengundang kebanggaan, sementara juga menyoroti keterbatasan dukungan dari Pemerintah Daerah dan KONI Kabupaten Dompu.

Lalu Febriansyah, siswa SMAN 1 Dompu, berhasil meraih medali emas di kelas Jereugi/Tarung Under 45, sementara M. Faris Almir, siswa SMKN 1 Dompu, meraih medali perak di kelas Jereugi Male/Tarung Under 37.

Prestasi ini mencolok karena mereka berangkat dan berpartisipasi dalam kejuaraan dengan biaya mandiri, tanpa bantuan dana dari Pemda/KONI. Ibunda Febriansyah bahkan harus meminjam dana dari koperasi pasar untuk memenuhi kebutuhan atlet tersebut, termasuk transportasi, konsumsi, dan akomodasi.

Menurut Ketua Pengkab Persatuan Taekwondo Indonesia (PTI) Dompu, Sirajudin, seharusnya keenam atlet Taekwondo Dompu yang telah direkomendasikan oleh PTI NTB dapat berangkat bersama Kontingen Bintang Juara NTB. Namun, karena keterbatasan biaya, hanya tiga di antaranya yang mampu berangkat.

Sirajudin menyatakan kebanggaannya terhadap prestasi Febriansyah dan Faris, terutama karena mereka harus membiayai diri sendiri. Dia menekankan bahwa sumber dana untuk kontingen Dompu adalah pribadi dan tidak terkait dengan pemerintah.

Keterbatasan anggaran mengharuskan semua anggota kontingen untuk mengatur pengeluaran mereka dengan bijak. Sebagai contoh, Sirajudin, ketika dalam perjalanan dari Dompu ke Bali dan sebaliknya, menggunakan sepeda motor untuk menghemat biaya.

Orang tua M. Faris Almir, Muhammad Ihsan, mengonfirmasi bahwa anaknya berpartisipasi dalam kejuaraan dengan dana pribadi. Dia berharap agar Pemda memberikan perhatian lebih kepada para atlet yang mengharumkan nama Dompu melalui prestasi mereka.

Ihsan juga memuji perjuangan Sirajudin sebagai nakhoda Cabor Taekwondo Dompu, yang telah berhasil membawa prestasi luar biasa bagi atlet-atlet tersebut meskipun dengan keterbatasan sumber daya.

Hingga saat berita ini diunggah, pihak Pemda Dompu dan KONI Kabupaten Dompu belum berhasil dihubungi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.