KHAZANAHNEWS.COM**Ketua DPRD Provinsi Bengkulu Drs.H. Sumardi,MM mendukung upaya Polda Bengkulu untuk memperkuat ketahanan pangan di Provinsi Bengkulu, bentuk dukungan ketua DPRD Provinsi menghadiri peluncuran Program Penguatan Pekarangan Pangan Lestari yang diinisiasi Polda Bengkulu. Acara ini berlangsung Senin (24/2) di Desa Tanjung Agung, Kecamatan Tanjung Agung Palik, Kabupaten Bengkulu Utara.
Program tersebut merupakan bagian dari upaya memperkuat ketahanan pangan melalui sistem pertanian berkelanjutan, dengan konsep “1 Desa 1 Hektar Jagung”, yang diharapkan mampu meningkatkan ketersediaan pangan serta mendukung kesejahteraan petani.
Ketua DPRD, Sumardi menegaskan bahwa langkah yang diambil Polda Bengkulu sejalan dengan visi Presiden RI, Prabowo Subianto, dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045 melalui ketahanan pangan. “Apa yang dilakukan Polda Bengkulu sangat positif dan mendukung program nasional dalam menjaga ketahanan pangan. Ini akan membantu masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan pangan serta membuka peluang ekonomi baru,” ujar Sumardi.
Ketahanan pangan menjadi prioritas dalam pembangunan nasional, dengan tiga komponen utama yang harus diperhatikan:
Ketersediaan pangan – memastikan produksi pangan mencukupi kebutuhan masyarakat.
Akses pangan – masyarakat harus memiliki daya beli dan akses terhadap pangan yang cukup.
Pemanfaatan pangan – memastikan konsumsi pangan yang sehat dan bergizi.
Namun, berbagai faktor masih menjadi tantangan, seperti kekeringan, gangguan distribusi, kelangkaan bahan bakar, ketidakstabilan ekonomi, hingga konflik global yang dapat mempengaruhi rantai pasokan pangan.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, pemerintah terus mendorong berbagai strategi, antara lain:
Pembangunan bendungan dan sistem irigasi modern.
Penerbitan green bonds untuk investasi berkelanjutan.
Kolaborasi dengan sektor swasta melalui skema Kerja Sama Publik-Swasta (PPP).
Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pemanfaatan pangan secara efisien.
Sumardi berharap program ini dapat berjalan secara berkelanjutan dan menjadi contoh bagi daerah lain dalam membangun ketahanan pangan yang kuat.
“Ketahanan pangan bukan hanya soal produksi, tetapi juga memastikan masyarakat dapat mengakses pangan dengan harga yang terjangkau dan berkualitas. Kita harus terus berinovasi agar Indonesia mampu mencapai swasembada pangan secara berkelanjutan,” pungkasnya.***hasanah