Khazanahnews.Com**Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat Gerakan Masyarakat Anti Korupsi (LSM GAMAK) Provinsi Bengkulu, Supriyanto menilai Polres dan PUPR Kota Bengkulu terkesan tutup mata. Atas ambruknya bangunan bernilai miliaran rupiah dikawasan wisata Kota Tuo. Dugaan ambruknya pancang pinggir sungai air Bengkulu tahun 2023 lalu.
Supriyanto menilai bangunan pancang pinggir sungai atau sheetphile merupakan pekerjaan dinas PUPR Kota Bengkulu.
Ambruknya bangunan objek wisata kota tuo ramai dipertanyakan masyarakat kota Bengkulu karena baru 14 bulan diresmikan Walikota Bengkulu Helmi Hasan.SE saat itu. Pembangunannya dengan ornamen berbagai fasilitas menarik pengunjung, menghabiskan anggaran milliaran uang negara. “APH diminta usut tuntas proyek wisata kota tuo Bengkulu yang ambruk, tersebut” Lanjut Supri pembangunan wisata kota tuo kolaborasi PUPR Kota dan BPPW Kementerian PUPR. Namun yang ambruk merupakan pekerjaan PUPR Kota Bengkulu, sementara pekerjaan BPPW drainase baik-baik saja. Disesalkannya Polres yang saat itu sudah melakukan penyelidikan namun sudah hampir setahun belum ada kejelasan. Begitu juga Dinas PUPR Kota juga tidak ada respon positif untuk memperbaiki. Sebab itu dalam waktu dekat LSM Gamak akan mendatangi PUPR Kota dan Kapolres untuk mempertanyakan hasil penyelidikan. Kadis Noprisman dan PPTK Kota tuo Doni yang sudah pindah ke Dinkes Kota ketika dikonfirmasi via hp Senin(22/1)tidak direspon.
Salah satu pengamat tata ruang M. Nur Dita Nugroho. ST.MSc mengatakan beberapa waktu lalu dari kacamata akademik adanya dugaan kelalaian ambruknya bangunan Sheet Pile dan analisis pada tahap awal perencanaan hingga pelaksanaan. Spesifikasi perlu diusut tuntas mulai dari perencanaan, pengawas plus kontraktor pelaksana. “Sheet Pile pancang yang roboh mengakibatkan bangunan yang menopang tentu akan ikut amblas. Pertanyaannya apakah Sheetpiel sudah ditentukan data SONDER ( CPT/Come Penetration dasar awal pancang,” ungkapnya.
Sementara itu ketua Pusat Kajian Anti Korupsi(Puskaki), Melyansori saat itu juga mengatakan Polres harus mengusut atas ambruknya pancang kawasan wisata kota tuo karena baru diresmikan namun sudah ambruk.
Bahkan Melyansori saat itu sempat mewarning bila tidak jelas akan dilaporkan ambruknya objek wisata kota tua ke Mabes Polri,”.
Kapolresta Bengkulu Kombes Pol Aris Sulistiyono.SIk melalui Kabag OPS Polresta Kompol Jufri mengatakan pada wartawan tahun 2023 lalu, ambruknya Objek Wisata Kota Tua masuk dalam penyelidikan, “Kita sedang melakukan penyelidikan terhadap ambruknya objek wisata kota tua,”ungkap Jufri ironisnya sampai awal 2024 ini tidak ada kejelasan hasil penyelidikan. Salah seorang petinggi BPPW pada Khazanahnews.Com baru-baru ini mengatakan pihak BPPW akan memperbaiki bangunan kota tuo yang ambruk. Meski itu pekerjaan PUPR Kota Bengkulu pihaknya akan memperbaiki, saat ini masih dalam proses lelang “tunggu saja”sampainya.**hasanah