BBM NELAYAN PULAU BAAI MENIPIS HNSI KOTA BENGKULU MINTA PELINDO PERCEPAT PENDALAMAN ALUR

oleh -22 Dilihat
oleh

Wakil ketua hnsi kota bengkulu, joni ardiansyah saat memantau penyedotan pasir alur

KHAZANAHNEWS.COM**Dampak terbatasnya stok BBM di Pertamina Pulau Baai, berimbas pada ratusan nelayan yang akan melaut. Karena stok bahan bakar minyak nelayan semakin menipis sehingga mereka yang biasa melaut dalam sepekan  bisa 5 – 7 kali ini hanya sekali dalam sepekan. Himpunan nelayan seluruh Indonesia(HNSI) Kota Bengkulu mengaku prihatin.

Ia minta agar Pelindo mempercepat pendalaman alur agar kapal pengangkut bbm bisa masuk ke Pertamina. Ini seperti disampaikan wakil ketua HNSI Kota,Joni Ardiansyah disela-sela memantau pengerukan alur pulau baai. Ditegaskan Joni,  nelayan sudah mulai khawatir karena stok bbm di SPBN Pulau baai menipis. Sehingga intensitas nelayan melaut juga berkurang dan berdampak juga pada stok ikan di pasaran.

Lanjut Joni, harusnya Pelindo dan KSOP saling sinergis agar pengerukan dipercepat dan kapal-kapal besar bisa masuk untuk membawa bbm ke pertamina pulau baai, sebab kalau tidak nelayan bisa berhenti melaut dan kebutuhan ikan di pasaran bisa tidak terpenuhi alias kosong.

*GM. Pelindo, Joko* menyampaikan bahwa.
Menurut peraturan pemerintah RI Nomor 31 tahun 2021 pasal 59 tentang penyelenggaraan bidang pelayaran bahwa otoritas pelabuhan mempunyai tugas dan tanggung jawab diantaranya :
Menyediakan lahan di daratan dan perairan di pelabuhan.
Menyediakan dan memelihara penahan gelombang kolam pelabuhan, alur pelayaran dan jaringan jalan.
Menyediakan dan memelihara sarana bantu navigasi pelayaran.
Sehingga seharusnya pekerjaan pemeliharaan alur dermaga tersebut menjadi tanggung jawab Otoritas Pelabuhan (KSOP), namun karena kondisi yang darurat terjadinya pendangkalan alur pelabuhan, kondisi cepat dan mendesak sehingga badan usaha pelabuhan (PT. Pelindo) telah melakukan pengerukan alur dengan dasar surat dari Gubernur Bengkulu yang menyampaikan bahwa alur pelabuhan Pulau Baai dalam kondisi kritis terjadinya pendangkalan, yang surat tersebut langsung dikirim ke Menteri Perhubungan, tembusan Menteri BuMN dan menteri Lingkungan Hidup

Kendala yang dihadapi saat ini yaitu kondisi alam sedimentasi yang tinggi di Perairan Pelabuhan Pulau Baai dan terbatasnya sarana dan prasarana kapal untuk pengerukan dan penyedotan pasir di Bengkulu, dimana dibutuhkan alat keruk yang memiliki kemampuan mengeruk lebih cepat daripada sedimentasi yg terjadi secara alami ini maka mengingat di Bengkulu hanya ada 1 perusahaan yg memiliki ijin pengerukan dan dirasa mampu yaitu peralatan milik PT. SPU dan untuk penempatan atau pembuangan pasir tersebut ditempatkan diarea terdekat yaitu area disisi brekwater lentera hijau sesuai dengan koordinasi dengan dinas DLH Bengkulu dan Kementerian Lingkungan Hidup. ***hasanah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.