Hujan Badai Iringi Prosesi Tabut Tebuang Tidak Terlihat Pejabat Provinsi Maupun Kota

oleh -10 Dilihat
oleh

Ritual tabut tebuang

KHAZANAHNEWS.COM**Prosesi ritual tabut tebuang siang ini diiringi kesedihan semesta dengan turunnya hujan dan badai saat seluruh tabut sakral bergerak menuju Pemakaman keluarga Tabut di Karabela Kelurahan Padang Jati Kota Bengkulu, Ahad 10 Muharram atau Minggu 6 Juli 2025. Tabut sakral milik keluarga besar KKT berbaris bersama arak jari-jari dan ribuan keturunan keluarga tabut sakral di Kota Bengkulu.

Mereka star di tugu tabut depan BI dipimpin ketua KKT Ir.Syiafril, nampak juga didepan mobil patroli membuka jalan yang ramai oleh ribuan warga yang berdiri dikiri kanan jalan. Hujan terus mengguyur disertai badai namun arakan tabut terus berjalan menerobos begitu juga warga yang menonton tidak beranjak disisi jalan. Begitu hebatnya hipnotis tabut sakral yang cuma hadir 1 – 10 Muharram. Ada yang beda dan aneh ritual tabut tahun 2025 beda karena tanpa kehadiran pemerintah apalagi opd berwenang. Yang aneh, setiap bulan Muharram cuaca selalu panas terik namun hari ini justru hujan lebat saat tabut diarak ke Karabela.

Bisik-bisik penonton pun terdengar, kemana pejabat provinsi dan kota khususnya dinas Pariwisata tak satu pun nampak batang hidungnya ditengah prosesi tabut tebuang seperti tahun-tahun sebelumnya. Tidak cintakah mereka lagi pada budaya Bengkulu seperti tabut? Suara lainnya terdengar “biarkan saja toh tanpa pemerintah tabut sakral tetap terlaksana,” inikan budaya kita Bengkulu yang memang harus kita laksanakan lebih bagus pemerintah tidak peduli agar opd pariwisata dibubarkan?

Arakan-arakan tabut terus berjalan menerobos hujan dan badai tanpa bergeming. Ir.Syiafril ditengah jalan mengatakan KKT hari ini melaksanakan ritual prosesi tabut tebuang, tabut sakral akan dibuang di Karabela. Masalah pemprov yang mengabaikan KKT pihaknya tidak mengapa karena mereka sedang berkuasa, jangankan peduli tabut KKT izin tempat saja tidak diberikan katanya sedih. Tapi tabut sakral milik kami KKT hadir atau tidak Pemprov kami tetap melaksanakan katanya optimis. Pemberitaan sebelumnya tabut sakral sebuah tradisi turun temurun di Kota Bengkulu, dibuang di Padang Karabela Kota Bengkulu. Peringatan “diarak dan dibuangnya tabut ke Pemakaman keluarga tabut di Karabela. Untuk memperingati terbunuhnya cucu Nabi Muhammad SAW Hasan dan Husein di perang Padang Karbela melawan kaum Kafir Yazidz,”.

Sejumlah tabut sakral dari 17 kerukunan keluarga tabut(KKT) di kota Bengkulu sudah berbaris di tugu tabut Bundaran BI. Anggota keluarga KKT sudah bersiap mengarak dan membuang tabut ke Padang Karbela yang berjarak kurang lebih 5 Km. Keluarga KKT yang mengenakan jubah putih dan hitam sudah menunggu dan anak-anak muda keturunan KKT memukul dol ciri khas musik yang mengiringi tabut diarak.

Ada yang sedih dan berbeda perayaan tabut tahun 2025 ini, KKT mengaku diabaikan Pemprov Bengkulu dibawah gubernur Helmi Hasan. Karena tabut yang sudah ratusan tahun digelar di lapangan merdeka tahun ini dipaksa di Sport Centre Kawasan wisata Pantai Panjang. Juga bantuan pemerintah seperti tahun sebelumnya merata dan mencukupi namun tahun ini tidak mereka terima.

Kesedihan ini tidak membuat keluarga KKT mundur bagi mereka ada atau tidak bantuan pemerintah, keluarga KKT tetap melaksanakan, karena tabut suatu tradisi yang sudah turun temurun. Apalagi setiap tanggal 1 – 10 Muharram merupakan perayaan tabut yang disambut antusias warga di provinsi Bengkulu maupun wisatawan lokal dan nasional. Bahkan tiga tahun terakhir tabut Bengkulu sudah masuk event nasional Kemenpar RI. Sejumlah pengunjung tabut saat diwawancarai mengaku sedih dan prihatin melihat sikap Pemprov yang berkeras melaksanakan festival tabut di Sport Centre dan mengabaikan tabut sakral. Selayaknya pemprov mengalah dan peduli terhadap budaya daerah. “Gubernur harus mengevaluasi diri dan membuang ego demi pelestarian budaya daerah.***hasanah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.