Komunitas Nelayan Jaga Laut Berharap Pelindo Jaga Alur Laut Bengkulu Tetap Dalam !

oleh -22 Dilihat
oleh

R. Dini H

KHAZANAHNEWS.COM** – Suara keras dari tepian samudera kembali menggema. Kali ini datang dari R. Dini Hasanah, Pembina Komunitas Jaga Laut, yang dengan tegas menyuarakan keresahan warga Bengkulu terhadap lambannya penanganan pendangkalan alur pelabuhan oleh Pelindo.

Ditemui di sela aktivitas komunitasnya di kawasan pesisir, R. Dini berbicara dengan nada tegas namun tetap mengedepankan keprihatinan. “Laut itu tempat bekerja, bukan tempat mencatat curhat. Kalau Pelindo tak bisa tanggap terhadap krisis logistik yang mengancam ribuan warga Enggano, maka ini bukan lagi soal teknis, tapi soal nurani,” ujarnya.

Pulau Enggano, wilayah terluar yang menggantungkan pasokan kebutuhan pokok dari pelabuhan Bengkulu, kini berada di ambang krisis. Sembako dan BBM mulai langka, dan distribusi hasil alam seperti sawit dan batu bara nyaris lumpuh. Dalam situasi darurat ini, masyarakat berharap langkah cepat dari Pelindo—bukan klarifikasi berulang soal struktur dan wewenang.

“Saya bukan politisi, saya hanya penjaga laut yang melihat kenyataan di lapangan. Dan kenyataannya, jalur alur yang dangkal ini telah memutus nadi kehidupan saudara-saudara kita di pulau,” kata Dini, menunjuk ke arah lautan lepas yang mulai surut akibat sedimentasi.

Kritik publik sebelumnya telah disampaikan Wakil Rakyat, Teuku Zulkarnain. Namun alih-alih mendengar substansi pernyataan, Pelindo malah sibuk menanggapi secara parsial, seolah merasa diusir, bukan dituntut untuk bekerja.

“Kalau merasa diusir, mungkin karena sudah terlalu nyaman duduk di balik meja. Padahal rakyat butuh aksi, bukan reaksi defensif,” tambah Dini.

Ia juga mengingatkan kembali prinsip AKHLAK yang menjadi core values BUMN: Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. Nilai-nilai yang, menurutnya, seharusnya tercermin dalam langkah nyata, bukan hanya tertulis di website.

“BUMN itu bukan menara gading. Ia berdiri untuk rakyat. Maka ketika rakyat teriak, harusnya AKHLAK itu hidup, bukan sekadar akronim yang dilupakan,” ucapnya.

Sebagai penutup, Dini Hasanah mengajak semua pihak untuk kembali ke semangat awal: bekerja demi rakyat. “Samudera tak boleh dangkal. Tapi lebih berbahaya jika nurani ikut tenggelam. Sudah saatnya Pelindo hadir bukan hanya sebagai institusi, tapi sebagai bagian dari solusi.”***has

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.