KHAZANAHNEWS.COM**,Kontraktor pelaksana Proyek Jalan Ruas Pasar Baru – Tri Jaya Suaka di Kabupaten Kaur, milik Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kementerian PUPR Provinsi Bengkulu, menjadi pusat perhatian khalayak. Pasalnya dalam pengerjaanya diduga tidak sesuai spesifikasi yang telah ditentukan.
Proyek peningkatan jalan ruas Pasar Baru-Trijaya-Suka Jaya yang menelan anggaran APBN sebesar Rp.40.302.550.000. Proyek ini, diharapkan menjadi langkah penting dalam pembangunan infrastruktur daerah, kini memicu berbagai kekhawatiran dan kritik dari masyarakat setempat.(23/5).
Pekerjaan Proyek yang mencakup pembangunan jalan sepanjang kurang lebih 16 KM. Namun kasat mata, kualitas jalan yang dihasilkan menimbulkan banyak pertanyaan. Salah satunya tipisnya lapisan aspal yang terlihat jelas dengan mata telanjang, aspal yang mudah mengelupas.
Sejumlah warga Kaur yang enggan disebutkan namanya, menyampaikan keluh kesah dan kekhawatirannya tentang kualitas pembangunan proyek jalan tersebut. Menurutnya, pengawasan yang lebih ketat dari pihak terkait sangat diperlukan. Untuk memastikan bahwa proyek ini sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan. Kekhawatiran ini beralasan, mengingat dampak negatif yang mungkin terjadi kedepannya terutama kerugian keuangan negara yang tidak dapat dipertanggung jawabkan.
Ketika dikonfirmasi, Surahman, kontraktor proyek, mengonfirmasi menyebutkan bahwa 70% dari proyek ini berupa pembangunan dan 30% peningkatan. Meskipun dalam kontrak tercatat fokus utama proyek adalah peningkatan. Kenyataan di lapangan menunjukkan banyak pekerjaan pembangunan yang dilakukan, sementara beberapa bagian jalan yang sudah tergerus atau rusak masih termasuk dalam kategori pemeliharaan dengan batas waktu satu tahun.
“Terkait hal tersebut masih di perpanjang, jadi pekerjaan tersebut masih tahap pemeliharaan, yang mana yang rusak itu diperbaiki, terkait aspal tipis memang 5 cm karena spacenya itu AC WC, sedangkan yang tebal itu yaitu AC BC” ungkapnya melalui saluran telpon whatshap, Kamis (23/05) seperti dikutip jurnal tipikor.
Pertanyaan masyarakat, mengapa jalan yang baru dibangun atau diperbaiki sudah mengalami kerusakan dalam waktu singkat? Bahkan aspal bisa diremas dengan tangan, Apakah spesifikasi pembangunan dipatuhi dengan baik? Faktor-faktor seperti campuran aspal yang tidak sesuai, penggunaan material batu yang berlebihan, kekurangan abu batu, suhu pengerjaan yang tidak optimal, atau pemadatan yang tidak memadai?
Kita ketahui juga untuk karakteristik aspal AC WC Untuk ketebalan minimum aspal AC-WC adalah 4 cm, sedangkan aspal AC-BC dan aspal AC-Base memiliki ketebalan
minimum masing-masing 5cm dan 6 cm (dikutip dari https://asiacon.co.id/blog/aspal-ac-wc).
Warga juga minta pengawasan ketat dari pihak berwenang BPJN dan pengawas kontraktor. Ia bahkan mengusulkan dilakukannya pengujian laboratorium melalui core drill untuk memastikan kualitas pembangunan sesuai standar yang ditetapkan. Mengingat besarnya anggaran yang dialokasikan dari APBN untuk proyek ini, transparansi dan akuntabilitas dalam penggunaan dana publik menjadi sangat penting.Agar proyek yang dikerjakan berkualitas dan membawa azaz manfaat.
Proyek ini berada di bawah pengawasan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Direktorat Jenderal Bina Marga Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Bengkulu, Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Provinsi Bengkulu. Dengan kontrak bernomor HK.0201Bb25/SATKER PJN II/PPK2.1/519, proyek ini dilaksanakan oleh PT Belibis Raya Group dengan supervisi dari PT Arista Cipta, dan memiliki waktu pelaksanaan selama 122 hari kalender.***has