WISATA SUSUR SUNGAI TIM PORWANAS PWI BENGKULU “DI KERUMUNI” PEDAGANG PASAR TERAPUNG LOK BAINTAN

oleh -201 Dilihat
oleh

KHAZANAHNEWS.COM. BANJARMASIN**Wisata susur sungai Barito Martapura yang membelah Kota Banjarmasin menjadi aktivitas favorit pengunjung atau tamu yang datang ke Kota Banjarmasin. Rasanya belum lengkap jika belum menikmati susur sungai menuju Pasar Terapung sungai “Lok Baintan” yang bisa ditempuh satu jam perjalanan dari titik 0  kilometer Kota Banjarmasin.


Kami bertujuh dari tim Porwanas PWI Bengkulu dipimpin ketua panitia Porwanas, Suherdi dan M.Tasron bersama Zacky Antoni, Hasanah, Meriani, Gusmarni dan Yuliana Sari serta lima orang Tim Porwanas Sumbar. Tiba di dermaga klotok depan Menara Pandang, kami sudah ditunggu Kadis Budporapar Kota Banjarmasin, Machli Riyadi, kami sempat ngobrol dan ia bercerita bagaimana memajukan pariwisata Kota Banjarmasin.

 

Yang dulu terkenal dengan Kota seribu sungai dampaknya di pinggir sungai, siring jalan kota kerap menebar bau busuk, kurang rapi dan penuh sampah.
Namun dibawah walikota Ibnu Sina, perubahan besar terjadi  walikota yang hobi blusukan rutin dan mengawinkan konsep pembangunan Pemerintah/Umara, Ulama dan Akademisi. Atau terkenal dengan sebutan ABCDGHI, prinsip Pemkot bagaimana  merangkul, akademisi dan media massa. “Prinsipnya kaum cendekiawan serta pemikir itu ada di perguruan tinggi dan corong pemerintah itu media massa,” sampainya ramah.


Walikota sangat menghargai fungsi media massa dalam pemerintahannya, saking hormatnya dibangun khusus ruangan wartawan yang ber ac dikantor walikota. Media diharapkan bisa mempromosikan atau mengkritik untuk kemajuan Kota Banjarmasin. Menjawab Khazanahnews.Com menjaga kebersihan sungai dan objek wisata air di Kota Banjarmasin yang bersih dan menyabet Adipura Award.

Machli Riyadi menambahkan perpaduan pemerintahan  Umara/pemerintah dan ulama mengedukasi masyarakat sadar wisata dan menjaga kebersihan sebagai bagian dari iman. Konsep ini disampaikan dalam majelis taklim atau khutbah masjid sehingga tertanam dalam diri masyarakat untuk menjaga kebersihan. Hasilnya kontrol walikota, edukasi ulama dan pemberitaan media massa. Konsep kota wisata bersih mulai tercipta, jalanan, siring dan sungai mulai bersih dari sampah, Kota Banjarmasin glowing, nyaman dan enak dinikmati disetiap sudut kota.

Berikutnya kami bertujuh plus tim porwanas Sumbar menaiki kapal klotok yang banyak beroperasi membawa wisatawan menyusuri sungai Barito Martapura, cuaca yang cerah dan berawan serta arus sungai yang tenang. Membuat kami menikmati perjalanan untuk melihat pasar terapung di Lok Baintan sungai Martapura. Dalam perjalanan kami duduk di atas buritan kapal klotok agar bisa memandang leluasa kiri kanan sungai yang padat perumahan terapung nelayan di atas sungai.

Setelah sejam perjalanan kami tiba di Lok Baintan pusat Pasar Terapung, puluhan perahu dan kapal klotok pedagang pasar terapung yang bermuatan berbagai dagangan buah-buahan, sayuran dan hasil kerajinan. Mereka mendekati kapal klotok kami dan menjajakan dagangannya, beberapa pedagang yang merupakan emak-emak menyodorkan daganganya, dengan wajah memelas dan penuh harap. Hanya dua puluh ribu atau tiga puluh ribu bun, katanya sambil menyodorkan sebungkus jeruk segar, buah kecapi, buah mentega, pisang, kue- kue khas banjar dan barang hasil anyaman seperti tas atau bakul.

Kami dengan senang hati membeli berbagai dagangan mereka meski tujuan kami hanya berkunjung ke pasar terapung. Namun karena desakan dan wajah memelas pedagang yang sangat mengharap pendatang ke pasar terapung bisa berbelanja dan membeli dagangan mereka. Karena tanpa pendatang berbelanja sesama mereka hanya bisa barter barang dagangan sesuai kebutuhan. Setelah kami sadari masing- masing sudah berbelanja banyak, kami duduk dan ngobrol di atas kapal.

Sungguh tak disangka beberapa pedagang pasar terapung kembali menaiki kapal kami dan menjajakan dagangannya. Mereka bergerombol 4-6 orang. Bahkan teman kami M. Tasron yang berwajah kinclong dikerumuni ibu-ibu pedagang sambil diminta memborong dagangannya, mereka pasang wajah memelas bahkan menangis. Kami berenam hanya melihat sambil senyum, sambil bercanda dan berkomentar, “wah yang berwajah kinclong jadi rebutan nih,” M.Tasron Manager iklan RBTV hanya senyum dan membeli lagi berbagai barang dagangan di pasar terapung tersebut.

Setelah dua jam lebih menikmati pasar terapung dan berswafoto. Kami kembali putar haluan kembali ke dermaga sambil melambaikan tangan. Dalam perjalanan kembali ke dermaga kami melihat rumah terapung warga nelayan sepanjang pinggir sungai Martapura, Banjarmasin Kota seribu sungai yang penuh kenangan. Nikmati hidup di bumi Tuhan, didarat, dilaut maupun di atas sungai. Tetaplah berbahagia saudara sebangsa yang terpenting bersahabatlah terus dengan lingkungan***hasanah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.