Adil Sitepu Mantan Birokrat Yang Siap Membenahi dan Mengabdi di DPRD Kota Bengkulu

oleh -226 Dilihat
oleh

Khazanahnews.Com**Terinspirasi dari melihat anggota dewan yang terkesan memiliki power dan berbuat apapun. Namun ironisnya ada oknum dewan yang memperlakukan pegawai sekretariat dewan secara kurang baik. Bahkan sampai ada staf sekretariat yang menangis. Belum lagi anggota dewan yang kurang kompak dan membuat keputusan sering tidak quorum. Saat kantor dewan kota masih di simpang 5 kelakuan anggota dewan kota saat itu ada yang datang dan ada yang pergi. Sehingga sidang sering ditunda.

Itulah sekilas ungkapan calon legislatif dapil 1 Teluk segara, Sungai Serut ,Muara Bangkahulidari partai Hanura Adil Sitepu, A.Md pada awak media dirumahnya jalan Sadang 2 Kota Bengkulu Minggu (3/12). Lanjut putra Batak yang setamat SMA di Deli Serdang Sumut tahun 1984 kehidupan yang keras di Medan ia bertekad merantau ke Bengkulu. Di Bengkulu tahun 1985 ia bersaing ikut CPNS dan lulus sebagai tenaga penyuluh KB di kantor BKKBN. Otonomi daerah tahun 2001 ia pindah ke Pemkot dan menjabat sekretaris lurah di pintu batu. Setelah Pilwakot walikota baru saat itu ia diangkat sebagai lurah karirnya terus melesat dan pindah ke sekretariat dewan dirinya dipercaya menjabat Kasubag Dokumentasi, Kasubag Rumah Tangga selama delapan tahun, Kabag Umum puncaknya Plt sekretaris dewan. Alumni STIA Bengkulu ini, mengaku di sekretariat dewan kota inilah ia melihat banyak ketimpangan dan kesenjangan suami Ribka Meliala ini mengaku staf sekretariat dewan sebagai mitra yang memperlancar tugas-tugas dewan sering menangis karena diperlakukan kurang baik oleh oknum dewan saat itu. Ia mengalami beberapa kepemimpinan ketua dewan kota mulai dari Zarkasih, Sawaluddin Simbolon, Erna Sari Dewi, Baidari sampai saat ini Supriyanto. Menjawab wartawan apa yang akan “dijual” jika terpilih sebagai wakil rakyat Kota Bengkulu dengan diplomatis ia beberkan isu aktual seperti APBD untuk rakyat. Karena sepengetahuannya sangat sulit dibuktikan berapa persen untuk rakyat. Karena selama ini apa yang dibahas TPAD oleh Kadis dananya sudah dipatok. Sehingga saat dibanggar sangat sedikit yang diubah. Ia mencontohkan kota Bengkulu sangat luas namun mobik pemadak kebakaran sangat terbatas bahkan kondisinya juga banyak yang sudah tua. Padahal ini untuk kepentingan rakyat. Yang lainnya masalah tenaga BKKBN dahulu satu Rt/Kelurahan satu tenaga penyuluh KB namun tidak ada perhatian untuk kesejahteraannya. Padahal tugasnya cukup berat untuk pendataan setiap tahun, data yang mereka kumpulkan sangat cepat dan lengkap. Banyak masalah lainnya di kota Bengkulu yang memang harus dibenahi secara serius katanya.sebab itu ia bertekad bergabung di partai politik untuk menjadi wakil rakyat agar bisa membenahi internal sekretariat dewan dan membuat Kota Bengkulu lebih baik.(hasanah)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.