KHAZANAHNEWS.COM**Menko Infrastruktur dan Kewilayahan RI, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam kunjungan sehari di Bengkulu menyempatkan diri melihat dari dekat proyek pengendali banjir di Tanjung Agung Kota Bengkulu yang sedang dalam pengerjaan. AHY bersama rombongan didampingi Gubernur Helmi Hasan dan forkopimda provinsi Bengkulu. Tiba dilokasi proyek AHY mendapat keterangan dari Kabalai Wiel Mushawiry Suryana,ST, MT melalui Satker BWSS 7 Hadi Buana soal kondisi banjir yang melanda kota Bengkulu dan upaya penanggulangannya.
Pada wartawan dilokasi proyek Tanjung Agung AHY menjelaskan
Kunjungannya tersebut bersama rombongan meninjau sejumlah pekerjaan utama, mulai dari pembangunan pintu air, tanggul, sistem pompa, normalisasi saluran drainase, hingga penyesuaian elevasi jalan. Mereka juga mengecek progres pembangunan kolam retensi yang saat ini masih menunggu proses pembebasan lahan, serta perbaikan pipa transmisi yang bersinggungan dengan pembangunan jembatan. Dikatakannya saat ini pompa pengendali banjir ada dua yang kapasitasnya masih belum maksimal, sebab itu perlu penambahan pompa air, biar kalau terjadi banjir lebih cepat di atasi.
AHY juga menambahkan masalah pembangunan kolam retensi sebagai meminimalisir banjir, namun terkendala masalah lahan. 900 hektar lahan persawahan warga 200 untuk bisa digunakan pembangunan kolam retensi, ia minta ganti rugi lahan segera dilakukan. AHY juga menegaskan proyek pengendali banjir tahap I harus selesai akhir tahun 2025 dan dilanjutkan tahap 2 tahun 2026.
Sementara itu kepala Balai Wilayah Sungai Sumatera VII (BWSS VII) melalui SNVT PJSA SumateraVII Bengkulu, Dr. Hadi Buana.S.T. MPSDA, menyampaikan BWSS 7 terus berupaya mencegah banjir fi Kota Bengkulu, pihaknya saat ini sedang melakukan peninggian tanggul yang sudah tidak mampu menahan luapan air. Pihaknya juga tengah meningkatkan kapasitas rumah pompa dari dua menjadi tiga, untuk mempercepat aliran air ke Sungai Air Bengkulu. Ke depan kolam retensi akan dibangun sebagai upaya menampung debit air berlebih guna mengurangi risiko banjir. Pihaknya juga lagi melakukan ganti rugi lahan.
Proyek ini dinilai strategis karena menjadi solusi jangka panjang dalam pengendalian banjir di sepanjang aliran Sungai Air Bengkulu, khususnya di kawasan Tanjung Agung hingga Muara Bangkahulu yang kerap terdampak banjir parah saat musim hujan.
Peninjauan berlangsung singkat dan penuh keakraban, AHY pun menyempatkan diri foto bersama kabalai dan ASN BWSS 7. Ikut hadir forkopimda provinsi Bengkulu, kejati diwakili Asintel, David P Suarsa, Sekda Herwan Antoni dan wawali Roni PL Tobing. Usai kegiatan, AHY melanjutkan kunjungan kerja ke Sekolah Rakyat di Kelurahan Sumur Dewa, Kecamatan Selebar, Kota Bengkulu dan langsung bertolak ke Jakarta.***hasanah