Oleh: Kolonel Inf Widi Rahman, S.H., M.Si. (Dansatgas TMMD Reguler ke-123 Kodim 0407/Kota Bengkulu)
KHAZANAHNEWS.COM**Pagi itu, udara disekitar Gunung Bungkuk terasa sejuk, membuat jemari kebas, seiring datangnya angin muson barat di Bulan Februari, tanda musim penghujan tiba. Rindangnya pohon di perbukitan mengumbar persona keindahan alam, bersambut semilir angin berhembus menggugurkan embun pagi didedaunan. Sang surya pun bangun dari peraduan di ufuk timur.
Aroma khas pedesaan menyeruak, mematik romansa sanubari, menyiratkan nyamannya kehidupan masyarakat Desa Tengah Padang, Kecamatan Talang Empat, Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng), Provinsi Bengkulu, yang penuh kesederhanaan dan kedamaian.
Sepagi itu, bunyi motor pletuk (motor dimodifikasi khusus dengan kenalpot bising), terdengar di jalan desa. Menandakan, aktivitas petani menembus terjalnya jalan kebun kelapa sawit, karet dan ladang pertanian. Jalan itu becek berlumpur, sehingga ban motor perlu dipakaikan rantai untuk melewatinya.
Hujan gerimis datang, beriring para petani kembali pulang, lantaran jalan kebun susah dilewati. Terhenti digerbang desa, mereka dikejutkan derap langkah ratusan prajurit dengan sosok tegap berwibawa, berseragam lengkap (loreng) memasuki desa.
Mereka adalah Satgas TMMD (TNI Manunggal Membangun Desa) Reguler ke-123 Kodim 0407/Kota Bengkulu, terdiri dari TNI Angkatan Darat (AD), TNI Angkatan Laut (AL) dan anggota Polri serta petugas teknis dan penyuluh-unit pelayanan.
Saya Dansatgas Kolonel Inf Widi Rahman, S.H., M.Si., yang juga Dandim 0407/Kota Bengkulu, mengkomandoi Satgas TMMD itu.
Bersambut keramahan dan penuh harapan masyarakat desa, ratusan prajurit itu melipatgandakan semangatnya membangun desa. Menanggalkan keterisolasian, menjadikan pintasan strata sosial dari ketertinggalan desa lain.
Lagam terpinggir perlahan terlepas, menyibak aneka potensi desa, alat berat dikerahkan untuk membuka badan jalan sepanjang 1.781 meter dengan lebar 8 meter.
Sebagai Dansatgas TMMD 123, saya Kolonel Inf Widi juga memberi arahan Satgas TMMD di titik-titik lokasi pekerjaan sasaran fisik, bahwa jalan itu langsung diperkeras dengan lebar 4 meter, disertai dengan pembangunan 2 unit plat duiker dan 1 unit gorong-gorong. Sehingga masyarakat tidak lagi susah melewatinya.
“Semuanya siap!” komando saya memacu semangat, “Siap, komandan” sahut kompak prajurit yang sudah dibagi menjadi beberapa regu, memulai pengerjaan sasaran fisik dan non fisik.
Berbaris rapi, mengangkut bongkahan batu, membersihkan jalur pembukaan badan jalan, ratusan prajurit itu kompak mengerjakannya. Seketika saya mengembangkan senyuman, merasa puas atas pekerjaan itu.
Menitikberatkan kualitas, sejumlah peralatan dan material yang sudah disiapkan regu teknis saya tinjau, memastikan pengerjaan maksimal dan tidak ada kendala. Dropping material, juga menjadi perhatian saya, agar pengerjaan sasaran fisik selesai sesuai jadwal, kurun waktu 1 bulan.
Beratnya medan pun menjadi perhatian saya. Untuk menjaga stamina prajurit, saya membagi pekerjaan beberapa shif dan juga menganjurkan prajurit cek kesehatan berkala selama TMMD.
“Alhamdulillah, masyarakat desa berduyung-duyung turut membantu, manunggal bersama Satgas TMMD. Bahkan sebagian warga bersedia menjadi orang tua asuh prajurit Satgas TMMD, dengan menyediakan tempat tinggal yang nyaman, seperti yang dilakukan ibu Maimunah (42) dan keluarganya yang menyambut satgas penuh keramahan”.
Beranjak siang, terik matahari menyengat ubun-ubun, saya beralih mengerahkan prajurit mengerjakan sasaran fisik tambahan yakni, Rehab Rumah Tak Layak Huni (RTLH) 1 unit, pembuatan sumur bor 5 unit, penanaman pohon 200 batang, pembersihan lingkungan fasum desa (lapangan bola kaki), pembagian sembako stunting 100 paket, serta pembukaan lahan ketahanan pangan seluas 2 hektare.
Kemudian, saya turun langsung memberi arahan kepada tim teknis sasaran non fisik, penyuluhan KB Kesehatan, Hukum, Bahaya Narkoba, Wasbang, Pertanian, Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Stunting, Pos Bindu PTM serta unit pelayanan Posyandu.
Saya memastikan, sasaran non fisik dapat menumbuhkembangkan kualitas hidup masyarakat Desa Tengah Padang ke depannya.
• Aspek Sasaran
Pertimbangan aspek sasaran yang menjadikan Desa Tengah Padang terpilih dalam program TMMD, pertama, peningkatkan ekonomi<span;>, masyarakat Desa Tengah Padang membutuhkan jalan untuk mengangkut hasil pertanian dan perkebunan lebih mudah. Sehingga hasil panen mudah untuk dijual dan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Kedua, pemerataan pembangunan, masyarakat Desa Tengah Padang dapat merasakan pemerataan Pembangunan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkulu Tengah, yang selama ini, banyak dikeluhkan masyarakat karena kurang tersentuh pembangunan fisik maupun non fisik.
Ketiga, memudahkan akses, masyarakat Desa Tengah Padang lebih mudah melewati akses jalan ke kebun dan juga membuka keterisolasian. Infrastruktur jalan yang dibangun menjadi jalan penghubung antara Desa Tengah Padang dan Desa Jayakarta dengan akses lebih cepat, jarak tempuh yang biasanya memakan waktu 30 menit, saat ini dapat diakses dengan waktu 5 menit saja.
“Dengan adanya TMMD ini diharapkan meringankan kesulitan masyarakat yang dikeluhkan selama ini. Sisi lain, potensi ekonomi lainnya prospek bangkit, selain pertanian dan perkebunan”.
• Letupan Semangat Kemanunggalan
Gemercik sungai mengalir, bersahut merdunya kicau burung di pelepah pohon kelapa sawit, menghibur cengkrama satgas dan masyarakat diwaktu istirahat siang. Suara itu, sayup-sayup melegakan letih, tak ayal sebagian prajurit mulai terpejam dalam kantuknya. Bersandar dipojok pohon dengan penuh ketenangan.
Sejenak suasana berubah senyap, hingga pukul 14.00 WIB, ratusan prajurit kembali melanjutkan pekerjaannya. Manunggal bersama masyarakat desa, satgas memacu rangkaian pekerjaannya menuntaskan sasaran fisik.
Mereka berjibaku menggempur pembukaan badan jalan menggunakan alat berat buldoser dan excavator. Sebagian, merancang titik pembuatan plat duiker dan gorong-gorong.
Dalam prosesnya, tanah dibuldoser, tebing dipapas, membentuk badan jalan 8 meter, excavator digerakkan membersihkan areal tebing dan semak belukar, bebatuan besar dipecahkan menggunakan bodem (palu besar), satgas TMMD memastikan konstruksi pembangunan sesuai perencanaan.
Beberapa prajurit bertugas merakit besi dan mengaduk semen. Rakitan besi itu digunakan dalam pembuatan plat duiker dan kemudian dicor beton. Dibantu masyarakat, material cor diangkut menggunakan gerobak sorong.
Tak jauh dari titik pembuatan plat duiker, sejumlah prajurit juga menyusun gorong-gorong di sungai kecil. Dibantu alat berat Excavator, gorong-gorong tersusun presisi, sehingga dapat dicor sesuai konstruksi badan jalan yang telah dirancang.
Kemanunggalan TNI-Rakyat kian kokoh dalam pengerjaan sasaran fisik itu. Cucuran keringat berpadu dalam kekompakan proses pembangunan. Goresan duri pelepah sawit pun tak menyurutkan semangat prajurit, teriring harapan masyarakat desa dalam pemerataan pembangunan.
Cuaca sedikit mendung, satgas lainnya berbaris rapi disudut desa, tepatnya di Dusun 3 Desa Tengah Padang. Mereka bersiap memulai pengerjaan sasaran fisik tambahan membangun rumah tak layak huni (RTLH) milik pasutri Raqib (29) dan Welizah (25).
RTLH itu, ukuran lebar 3 meter dan panjang 6 meter, berdinding papan, lantai semen, beratapkan seng, tampak reot, memprihatinkan.
Bergegas saya bersama unsur Forkopimda Benteng, satgas dan masyarakat membongkar rumah itu, badan rumah diperluas dan dibangun tembok permanen dengan tiang cor, atap seng diganti. Kusen pintu dan jendela yang lapuk juga diganti baru. Tempat MCK (mandi cuci kakus) pun dibuat didalam rumah. Rumah itu disulap layak huni dengan cat khusus warna hijau army (ciri khas TNI).
“Ya beginilah keadaan rumah kami, sangat sederhana, bila datang badai hujan dan angin kencang, kami cemas dan tidak nyaman, sebab, kondisi rumah hanya bertiang kayu dan berdinding papan. Namun saat ini, rumah kami menjadi bagus berkat TNI. Tentu kami saat ini merasa senang dan bahagia, TNI membantu kesulitan kami, TNI benar-benar menjadi idola dihati kami”, sebut Raqib sambil menggendong anaknya Brama Wirawijaya (3) dan didampingi ibunya Rahmani (73).
Lelaki itu, mengisahkan, diwaktu hujan disertai angin kencang, tak nyaman tidur. Dadanya berdesir, hatinya bergidik jika mengingatnya. Tampak matanya berkaca-kaca menceritakan pengalamannya itu. Namun, saat ini, berkat TNI, dirinya mengaku lega, rumahnya kokoh dan nyaman, sehingga tidak resah lagi jika badai datang.
“Saya mengucap syukur dan berterimakasih kepada Kasad berserta jajarannya, khususnya Dandim 0407/Kota Bengkulu yang telah membangun rumah kami menjadi lebih layak”, ungkap Raqib, sembari terisak penuh syukur memiliki rumah lebih layak yang sejak lama didambakannya.
Meleburkan keresahan, mewujudkan impian, Satgas TMMD mengatasi kesulitan masyarakat. Terkait air bersih, mereka juga membuat sumur bor di lima titik yakni, di Dusun 1 Desa Tengah Padang dua titik, Dusun 2 Desa Tengah Padang satu titik, Dusun 3 Desa Tengah Padang satu titik dan di Dusun 2 Desa Jayakarta satu titik.
Sesuai aspirasi masyarakat, manunggal air bersih terwujud di desa itu, sekalipun musim kemarau tiba, masyarakat desa tidak lagi kesulitan air bersih.
Sejalan dengan itu, Satgas TMMD juga peduli lingkungan dengan melakukan penanaman pohon buah buahan di lahan pekarangan warga dan lahan sekolah-sekolah. Sekitar 200 bibit buah-buahan seperti alpokat, mangga dan jeruk kalamansi (jeruk khas Bengkulu) ditanam bersama warga dan aparat desa setempat.
Kegiatan penanaman pohon buah-buahan ini merupakan salah satu dari lima program unggulan Kasad. Juga sebagai upaya kita untuk melestarikan lingkungan, menjaga kesegaran dan kesehatan lingkungan serta memberikan kesejukan, teduh dan kenyamanan di Desa Tengah Padang.
Di sisi lain, Pangdam II Sriwijaya, Mayjen TNI Ujang Darwis, mengatakan, TMMD yang dilaksanakan oleh satuan kewilayahan sebagai satuan penugasan, bertujuan untuk membantu pemerintah daerah kabupaten Bengkulu Tengah dalam percepatan akselerasi pembangunan di daerah, terutama membangun infrastruktur untuk membuka daerah yang terisolir dan tertinggal, guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta untuk kepentingan pertahanan dan tetap terpeliharanya kemanunggalan TNI-Rakyat.
“Mari kita tumbuhkan semangat kebersamaan, gotong royong, guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta memantapkan kemanunggalan TNI-Rakyat”, ajaknya.
Senada dengan itu, Danrem 041/Gamas Brigjen TNI Rachmad Zulkarnaen, mengatakan program TMMD ini merupakan kemanunggalan TNI dan Rakyat, semua elemen masyarakat bersatu padu dalam kekompakan, mewujudkan pemerataan pembangunan demi kesejahteraan bersama.
“Ini menjadi langkah besar menuju kemajuan, pembangunan dari desa mewujudkan Indonesia Emas 2045”, tegasnya.
• Jalan Baru
Angin yang bersilir, udara terasa dingin dan lembap, hari berganti, pengerjaan sasaran fisik menunjukkan progres yang lebih baik. Menggunakan motor trail, saya kembali melakukan peninjauan bersama Ketua Tim Pengawasan dan Evaluasi (Wasev) Kolonel Inf. Raden Dadang Lesmana, S.I.P., M.M., Mayor Inf. Suyitno, Kepala Desa Arshandi dan rombongan.
“Ayo semangat, kompak”, tegas saya, sembari mengarahkan prajurit melakukan pengerasan jalan. “siap”, sahut satgas TMMD yang sedang menata material batu koral yang dipadatkan stum dengan ukuran lebar 4 meter. Droping material batu koral disepanjang badan jalan baru telah tersedia, bersama masyarakat, satgas TMMD tampak kompak melakukan pengerasan jalan sepanjang 1.781 meter itu.
Waktu beranjak sore, saya dan rombongan keliling meninjau berbagai sasaran TMMD. Ia terus memastikan pengerjaan sasaran fisik dan non fisik tidak ada kendala signifikan.
“Kita pastikan pengerjaan rampung sesuai target, kualitas pembangunan juga menjadi perhatian, agar hasilnya tahan lama, sebab, pembangunan ini dapat mengerakkan ekonomi warga semakin meningkat”.
Potensi desa ke depan, dengan adanya akses jalan yang laik, maka petani mudah mengangkut hasil pertanian dan perkebunan. “Secara ekonomi, juga memangkas biaya transportasi, maka penghasilan masyarakat otomatis meningkat”.
Disamping itu, harga jual tanah juga akan semakin mahal, pun jumlah permukiman penduduk akan bertambah. Jalan ini kan lebih luas dan prospek untuk kemajuan desa ke depannya.
Ketua Tim Wasev Kolonel Inf. Raden Dadang Lesmana mengapresiasi kinerja dari kerja keras Satgas TMMD ke-123 ini. Serta pentingnya sinergi antara TNI, Pemerintah Daerah dan masyarakat dalam mensukseskan program TMMD ini. Pembangunan berupa pengerasan jalan dan salah satunya RLTH, pembuatan sumur bor, ketahanan pangan dan penanaman pohon.
“Pembangunan fisik ini merupakan wujud kerja sama antara TNI dengan Pemerintah Daerah setempat,” ungkapnya.
Dengan adanya program TMMD ini, diharapkan akses infrastruktur semakin baik dan kesejahteraan masyarakat di desa meningkat secara signifikan. TNI AD hadir untuk memberikan bantuan. Kemudian dalam pembinaan teritorial membangun, membuat insfratruktur, dalam memenuhi sarana prasarana fasilitas yang dibutuhkan masyarakat. Dalam rangka untuk ketahanan nasional, dikarenakan ketahanan nasional yang meliputi ketahanan ekonomi yang dapat meningkatkan pembangunan infrastruktur.
“Peninjauan ini menjadi bagian dari upaya evaluasi dan optimalisasi pelaksanaan TMMD agar berjalan sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Semoga kegiatan seperti ini dapat berkesinambungan,” demikian Lesmana, sembari bersemangat melakukan peninjauan.
(Ketua Tim Wasev Kolonel Inf. Raden Dadang Lesmana bersama rombongan saat melakukan peninjauan di lokasi TMMD)
Harapan kemajuan desa bertumpuk, program TMMD membobol ketertinggalan, Kepala Desa Tengah Padang, Arshandi (51), mengapresiasi perjuangan ratusan prajurit TNI dalam kemanunggalan memajukan desanya.
“TMMD ini sesuai dengan aspirasi masyarakat. Akses jalan baru, kebutuhan air bersih dan peningkatan fasilitas umum telah diterapkan dalam program TMMD ini. Saya dan masyarakat Desa Tengah Padang sangat berterimakasih. TNI mengatasi kesulitan rakyat. Jalan dibuat sangat lebar, bahkan diperkeras langsung. Ini sangat memudahkan petani mengangkut hasil pertanian, masyarakat disini sangat bersyukur”.
“Kedepan, ekonomi masyarakat prospek bangkit. Ini menjadi sejarah baru didesa kami, karena selain peningkatan ekonomi, juga terkait penambahan jumlah permukiman. Nah, dengan adanya jalan baru ini, tentu, kami selaku aparat desa tidak kesulitan lagi mengatasinya, karena, bila jumlah permukiman bertambah, bisa dijalur jalan baru ini. Jalannya luas, kualitasnya bagus sekali. Terimakasih TNI atas sinerginya turut membangun desa kami”, urainya dengan santun penuh syukur atas sinergitas TNI membangun desa.
• Hangatnya Malam bersama Satgas
Jangkrik mengerik, perlahan mentari tenggelam di ufuk barat, berbalut suara azan Maghrib berkumandang. Membentang sajadah, rutinitas salat berjamaah dilakukan satgas bersama masyarakat di Masjid Nurul Ihsan. Berlanjut, anggota Satgas ngaji bareng anak-anak desa hingga datangnya salat Isya.
Sepulang dari masjid, satgas memperkokoh kedekatan bersama masyarakat. Meleburkan kecanggungan, cengkrama di teras rumah orang tua asuh terjalin, sambil menikmati wedang jahe dan kudapan khas pedesaan <span;>(kue lemang tapai dan kue bay tat)<span;> yang tersaji dimeja. Bertegur sapa, bercanda gurau, letihnya serasa menghilang malam itu.
Dari kejauhan, sayup-sayup terdengar suara deburan ombak Pantai Sungai Suci, pantai unik yang berada di pesisir Samudera Hindia, yang menjadi salah satu destinasi wisata di Kabupaten Benteng. Menambah, topik obrolan malam, sebab, dari namanya saja sudah membuat kita penasaran. Pantai atau Sungai..?.
Orang tua asuh Maimunah (42) lantas menceritakan, Pantai Sungai Suci merupakan objek wisata yang terletak di Desa Pasar Pedati, Kecamatan Pondok Kelapa, Kabupaten Benteng yang kawasannya terbentang sepanjang 2 Km. Meski namanya Pantai Sungai Suci, objek wisata ini tidak terdapat Sungai seperti namanya. Di Pantai Sungai Suci terdapat Pulau kecil yang bisa di seberangin dengan jembatan gantung, yang terbuat dari tali tambang yang kuat dan dasar jembatan terbuat dari potongan papan kayu yang tebal.
“Di pantai ini kita bisa menikmati keindahan panorama tebing bebatuan dan hamparan pasir pantai, pemandangan laut lepas hingga ke samudera yang sangat indah sekali. Obyek wisata pantai Sungai Suci ini disebut-sebut sebagai tempat wisata pantai yang keindahannya menyerupai Tanah Lot Bali loh”, urainya, memperkenalkan pesona Pantai Sungai Suci.
Kehadiran Satgas TMMD mengahangatkan suasana malam desa itu. Kedekatan TNI-Rakyat kian erat.
• Wujudkan Ketahanan Pangan
Matahari menyingsing, kabut tipis perlahan menghilang diterpa angin. Burung prenjak berkejaran di semak-semak kebun karet, seolah mengitip aktivitas pagi satgas dan masyarakat menuju lokasi hanpangan.
Seluas 2 hektare, lahan itu tampak subur membentang di seberang jalan baru yang dibuat satgas TMMD. Ratusan prajurit saya kerahkan melakukan penanaman dibantu masyarakat Desa Tengah Padang beserta Forkopimda Benteng untuk turut ambil bagian dalam penanaman itu. Mengenakan capil, kami kompak tonjo dan tanam padi gogo.
Gerakan tangan dan proses penanaman seolah terlatih, para prajurit menirukan cara petani memulai penanamannya. Sesekali prajurit terpeleset, sepatu bootsnya tak menapak dengan baik di sisi tebing lahan yang masih ada tunggul pohon dan rating-ranting sisa-sisa pembersihan.
Penanaman padi gogo ini merupakan wujud implementasi program Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto, untuk kemandirian pangan masyarakat.
Dalam hal ini, kami TNI terus mendorong implementasi ketahanan pangan didesa. Sehingga masyarakat dapat mandiri secara aktif dibidang pangan. Nantinya, lahan ini juga bisa dikembangkan masyarakat dengan menanam tanaman pangan lainnya, seperti jagung, ketela pohon dan lain-lain.
Sejalan dengan itu, penanaman ini juga merupakan amanah dari Kasad Jenderal TNI Maruli Simanjuntak M.Sc., kepada jajaran Kodim untuk terus mendorong masyarakat mewujudkan ketahanan pangan. Selain itu juga untuk mewujudkan program swasembada pangan Pemerintah Daerah Kabupaten Benteng dengan target 250 hektare hanpangan.
Mengantisipasi hama babi hutan dan hama lainnya, lahan itu langsung dipagar dengan kawat duri.
Babinsa Serma Eko Purwanto menambahkan, melalui komunikasi sosial (komsos), ia menampung aspirasi masyarakat. “Keluhan dan kesulitan masyarakat saya perjuangkan untuk teratasi. Berkat dukungan dari masyarakat pula, melalui program TMMD ini semua dapat diwujudkan sesuai permintaan masyarakat”.
“Selanjutnya, saya akan meningkatkan pendampingan kepada para petani dan masyarakat disini untuk meningkatkan perekonomian secara baik. Di sektor pertanian, saya akan terus dampingi untuk menciptakan swasembada pangan, agar desa ini semakin mandiri secara pangan. Bahkan, bila hasil panen melimpah dapat menjualnya keluar untuk menambah peningkatan ekonomi masyarakat”, pungkasnya.
• Gerakkan Perekonomian
Demi pemerataan pembangunan itu, pemerintah Kabupaten Benteng menggelontorkan anggaran Rp.1,5 miliar.
Bupati Benteng, Drs. Rachmat Riyanto, S.T., M.AP berharap, melalui program TMMD ini, dapat menggerakkan perekonomian dan mensejahterakan masayarakat, khususnya di Desa Tengah Padang.
“Kami sangat mengapresiasi program TMMD yang dilaksanakan di Desa Tengah Padang. Program ini sangat membantu pemerintah daerah dalam meningkatkan perekonomian masyarakat serta pemerataan pembangunan daerah”, ujarnya.
Sambungnya, “Kepada TNI, Kasad, Pangdam II Sriwijaya, Danrem 041/Gamas dan Dandim 0407/Kota Bengkulu, kami sangat terbantu dan mengucapkan terimakasih atas sinerginya dalam memajukan desa melalui pembangunan infrastruktur maupun sumber daya manusianya. Mudah-mudahan sinergi ini akan terus terjalin ke depan”.
Program TMMD ini juga mendapat apresiasi dari Gubernur Bengkulu H. Helmi Hasan, S.E. “Tentu kami sangat mendukung Sinergi Pemerintah Daerah Bengkulu Tengah dengan TNI, dalam hal ini Kodim 0407/Kota Bengkulu dalam program TMMD. ”
“Program ini sangat positif, membantu masyarakat untuk merasakan pemerataan pembangunan. Sehingga ekonomi masyarakat semakin bangkit dan desa Tengah Padang semakin maju ke depan”.
• Merawat Kebangsaan
Program TMMD bukan hanya fokus soal pembangunan, ini juga merupakan langkah TNI dalam merawat kebangsaan. Melalui, sasaran non fisik, satgas TMMD menanamkan nilai-nilai kebangsaan, menyebarkan makna toleransi, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, sekaligus mempererat kebersamaan dengan gotong royong dalam bingkai kebhinekaan.
Sebagai benteng pertahanan masyarakat di era modern, satgas memberikan penyuluhan Wawasan Kebangasaan Wasbang, agar masyarakat terhindar dari pengaruh buruk di media sosial, semisal paham radikalisme, intoleransi, ujaran kebencian dan hoaks.
Saya menilai, meski di desa, masyarakat khususnya para pemuda desa tidak terlepas dari Media Sosial. “Menjaga generasi bangsa penting dilakukan, untuk selalu cinta tanah air, sehingga secara mendalam kami berikan pemahaman dalam menjaga kedaulatan dan keutuhan NKRI, dengan cara menanamkan nilai-nilai luhur Pancasila di kehidupan sehari-hari”.
Tak hanya itu, sebagai antisipasi pergaulan bebas dan menekan angka kriminalitas, satgas TMMD juga memberikan Penyuluhan Hukum, “Ini dimaksudkan untuk memberikan literasi ke masyarakat untuk sadar hukum. Menggandeng Polres Benteng, kami memberikan pemahaman terkait masalah perlindungan anak dan perempuan, KDRT (kekerasan dalam rumah tangga), larangan balap liar, hukum lalu lintas, Undang-Undang ITE dan persoalan lainnya”.
Kemudian terkait Bahaya Narkoba, kami menekankan kepada seluruh lapisan masyarakat untuk berhati-hati terhadap peredaran narkoba. Mengingat, marak terjadi peredaran narkoba hingga ke anak-anak desa. Hal ini tentu menjadi perhatian serius untuk menyelamatkan generasi bangsa. Kepada para orang tua, kami tekankan untuk memantau aktivitas pergaulan anaknya, jangan sampai terjerumus. Kepada pemuda kami tegaskan untuk tidak coba-coba, selalu waspada dan mengenali barang haram tersebut, sehingga masa depannya dapat terjaga dengan baik.
Bersama masyarakat, merawat semangat kebangsaan menjadi penting. Satgas TMMD juga mengajarkan kepada masyarakat Desa Tengah Padang untuk tidak mengumbar kebencian, mengadu domba antar kelompok, harus bisa menghargai antar sesama, membangun hubungan yang harmonis antara individu dan kelompok, serta senantiasa menjaga ketentraman dan kedamaian.
Maka dari itu, TMMD ini juga meningkatkan semangat kegotong-royongan, TNI manunggal bersama Rakyat. Juga memberikan Penyuluhan Pertanian untuk meningkatkan ekonomi. Menggandeng Dinas Pertanian Benteng, satgas memberikan pembekalan berbagai bidang pertanian, agar masyarakat dapat meningkatkan produk varietas pertaniannya.
Masyarakat juga kami dukung untuk menjaga adat istiadat dan tradisi kebudayaannya.Menjaga Lingkungan Hidup dan Kehutanan, sebagai pelestarian dan perwujudan menjaga alam agar terhindar dari berbagai bencana. Kami imbau masyarakat untuk tidak menebang pohon sembarangan, membakar hutan serta tidak memburu satwa-satwa dilindungi. Disamping itu, masyarakat kami ajak peduli lingkungan untuk menanam pohon dilahan-lahan gersang, agar terhindar dari bencana longsor dan banjir.
• Mencerdaskan Kehidupan Bangsa
Sebagai langkah menyiapkan generasi cerdas dan sehat, satgas TMMD juga memberikan berbagai penyuluhan dan pelayanan kesehatan.
Soal Pencegahan Stunting, Ny. Prisinella Widi Rahman, Ketua Persit KCK Dim 0407/Kota Bengkulu, memberikan edukasi kepada masyarakat terkait cara-cara pencegahan, antisipasi dan pengendalian untuk kehidupan yang sehat bagi anak-anaknya, mulai dari ibu-ibu hamil dan ibu menyusui.
“Ibu-ibu hamil di desa kami berikan penyuluhan terkait pemberian vitamin, asupan makanan bergizi, serta tata cara menjaga kehamilan sehingga janin ibu hamil tetap sehat dalam kandunganya. Sementara kepada ibu-ibu menyusui, kami berikan edukasi untuk senantiasa menjaga kebersihan kuku anak dan meberikan nutrisi yang cukup, baik itu kepada sang ibu maupun anaknya, dengan cara memakan buah-buahan, sayur, ikan, kacang-kacangan serta vitamin”, urainya.
Sebagai upaya menjaga kesehatan masyarakat secara optimal, Ny. Prisinella Widi Rahman juga meninjau langsung dalam Pelayanan Posyandu dan Posbindu PTM.
“Kita pastikan kondisi ibu hamil dan anak-anak di Desa Tengah Padang selalu sehat. Menggandeng Dinas Kesehatan dan Puskesmas, kami berikan pelayanan kesehatan gratis kepada masyarakat, khususnya ibu hamil, ibu menyusui, balita dan lansia”, terangnya.
Sambil menggendong balita dan memberikan vitamin, Ny. Prisinella Widi Rahman, menunjukan kasih sayangnya kepada masyarakat Desa Tengah Padang siang itu.
Tak lama berselang, dirinya meninjau Penyuluhan KB Kesehatan dengan mengajak masyarakat memperhatikan kesejahteraan keluarga.
“Mewujudkan Keluarga Indonesia Sehat sangat penting. Menurutnya, permasalahan KB bukan hanya menyangkut kelahiran dua anak saja, namun juga meliputi aspek kesehatan dan kesejahteraan keluarga. Kepada ibu-ibu di desa, mari senantiasa menjaga kesehatan, memperhatikan pola hidup sehat, agar terhindar dari berbagai penyakit, dua anak cukup, agar kesejahteraan keluarga terjamin”, ucapnya saat bercengkrama dengan masyarakat di unit pelayanan kesehatan Puskesmas setempat.
‘Padek Nian’
Rasa syukur dan bahagia tersirat di wajah-wajah masyarakat Desa Tengah Padang. Program TMMD tak disangkanya benar-benar mengatasi kesulitan dan keluhannya selama ini. Pemerataan pembangunan telah dirasakannya, ucap syukur dan terima kasih dilontarkan kepada jajaran TNI AD.
“Awalnya jalan menuju kebun lincin dan berlumpur diwaktu musim penghujan. Kami para petani sawit sangat kesulitan untuk mengeluarkan hasil panen, sehingga banyak biaya yang harus kami keluarkan. Bahkan terkadang tandan buah sawit yang sudah dipanen, kami biarkan membusuk karena tidak bisa diangkut keluar, di tempat penimbangan buah sawit. Namun, kini kami bersyukur, berkat TNI, jalan dibuat luas, bahkan bisa dilewati truk pengangkut buah sawit. Sebelumnya kami mengangkut buah sawit dengan cara dilansir memakai motor pletuk, <span;>motor yang kami modifikasi dengan keranjang, sehingga bolak balik melansir buah sawit keluar<span;>”, ungkap Hedo Eriklana (33), petani sawit, mengisahkan pengalamannya.
“Alhamdulillah, saat ini, lebih mudah. Pengangkutan hasil panen buah sawit maupun akses menuju kebun tidak sulit lagi, terimakasih TNI, Terimakasih Kodim 0407/Kota Bengkulu yang telah mengatasi kesulitan petani di Desa Tengah Padang, TNI ‘padek nian’ (bagus banget)”, ucapnya haru.
TNI kebanggaan kami, motivator terbaik, yang telah memberikan teladan membantu masyarakat yang sedang kesulitan”. TNI the best!
<span;>Mendekap asta cita, bersama merawat kebangsaan, lewat kemanunggalan TNI-Rakyat mempercepat pemerataan pembangunan dari desa menuju Indonesia Emas 2045. (****)