Tokok dol tandai muswil dimulai
KHAZANAHNEWS.COM**Bengkulu – Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Provinsi Bengkulu menggelar Musyawarah Wilayah (Muswil) ke-VII dengan konsep hybrid, yakni tatap muka di kabupaten/kota serta disiarkan secara langsung melalui berbagai platform media sosial. Forum lima tahunan ini mengangkat tema “Penguatan Sumber Daya Manusia Berkarakter Luhur Mendukung Terwujudnya Bengkulu Maju, Religius, Sejahtera, dan Berkelanjutan.”
Ketua LDII Provinsi Bengkulu, Meri Sasdi Jantan, dalam sambutannya menegaskan bahwa Muswil bukan hanya agenda rutin, melainkan wadah penting untuk mengevaluasi program, menyusun arah kebijakan organisasi periode 2025–2030, sekaligus memilih kepengurusan baru.
“Tema yang kami angkat mencerminkan komitmen LDII untuk terus berkontribusi pada pembangunan Bengkulu. Kami ingin melahirkan generasi muda yang nasionalis, berwawasan global, berakhlak mulia, serta mandiri. Hal ini ditempuh melalui pendidikan formal maupun nonformal, termasuk pembinaan di pondok pesantren,” jelas Meri.
Dalam laporan kinerjanya, LDII Bengkulu menyampaikan capaian yang telah dijalankan melalui delapan klaster pengabdian. Program tersebut mencakup bidang kebangsaan, pendidikan, dakwah, ekonomi, teknologi digital, kesehatan, ketahanan pangan, dan lingkungan hidup.
Di bidang ekonomi, LDII membina usaha berbasis syariah melalui koperasi dan usaha bersama. Selain itu, lembaga ini juga mengembangkan layanan pembiayaan melalui Baitul Mal Wa Tamwil (BMT) guna meningkatkan kemandirian ekonomi umat.
Pada sektor teknologi digital, Muswil kali ini dilaksanakan tanpa penggunaan kertas (paperless). Langkah ini tidak hanya mendukung efisiensi dan ramah lingkungan, tetapi juga sejalan dengan program transformasi digital pemerintah.
Meri Sasdi Jantan menegaskan LDII selalu konsisten bersinergi dengan pemerintah, baik daerah maupun pusat. Fokus utama kerja sama tersebut terletak pada pembinaan generasi muda melalui pendidikan agama, peningkatan literasi Al-Qur’an dan Sunnah, serta penguatan karakter bangsa.
“LDII berdiri bersama pemerintah dan NKRI. Kami siap mendukung visi-misi pembangunan Bengkulu agar menjadi daerah religius, sejahtera, dan berkelanjutan,” tegasnya.
Sebagai bentuk kontribusi nyata, Muswil VII juga menghadirkan LDII Expo 2025 yang menampilkan karya, inovasi, dan program unggulan organisasi. Expo ini diharapkan memberi inspirasi sekaligus motivasi bagi masyarakat luas.
Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, dalam sambutannya memberikan apresiasi atas kiprah LDII yang konsisten membangun masyarakat, baik di bidang keagamaan, pendidikan, lingkungan, maupun pemberdayaan ekonomi umat.
“Muswil ini menjadi momentum penting untuk memperkuat komitmen LDII dalam mendukung pembangunan daerah. Mari kita lihat dan rasakan kontribusi LDII kepada masyarakat. Saya percaya LDII mampu menghadirkan solusi bagi rakyat, membangun generasi berakhlak mulia, cerdas, dan mandiri,” ujarnya.
Helmi berharap Muswil menghasilkan gagasan strategis yang selaras dengan visi pembangunan Provinsi Bengkulu, yaitu mewujudkan kesejahteraan dan keadilan bagi seluruh rakyat. Ia juga menekankan pentingnya sinergi LDII bersama pemerintah daerah, tokoh agama, serta seluruh elemen masyarakat dalam menjaga kerukunan dan memperkuat persaudaraan.
Sementara itu, Ketua Umum DPP LDII, KH Chriswanto Santoso, menegaskan bahwa Muswil merupakan ruang strategis untuk membangun komunikasi dan sinergi antara LDII dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah.
“Paradigma kami melalui Muswil adalah menggeser pola pikir dari bersaing menjadi bersanding, dari berkompetisi menuju kolaborasi. Sinergitas ini sangat penting untuk mewujudkan pembangunan masyarakat, bangsa, dan negara,” ungkap KH Chriswanto.
Ia menekankan, Indonesia saat ini membutuhkan kolaborasi, bukan konflik. Sejarah bangsa mencatat, persatuan menjadi kunci dalam menghadapi tantangan besar. “Kita sebagai rakyat harus memahami pentingnya kerja sama, bukan saling menyimpan dendam. Dengan bersanding dan bersinergi, insya Allah bangsa ini akan semakin maju,” tambahnya.
Chriswanto juga mengapresiasi dukungan Pemerintah Provinsi Bengkulu terhadap program LDII. Ia menilai Muswil menjadi titik awal yang baik untuk memperkuat peran LDII sebagai organisasi pembelajar yang peka terhadap dinamika zaman.
“LDII harus mampu membaca perubahan lingkungan strategis dan menyesuaikan diri. Dengan begitu, kita tetap relevan dan mampu berkontribusi nyata bagi bangsa,” pungkasnya.
Muswil VII LDII Bengkulu diharapkan menjadi momentum penting untuk memperkuat konsolidasi organisasi, meningkatkan kualitas sumber daya manusia, serta melahirkan program kerja yang sesuai dengan tantangan era digital dan globalisasi.
Dengan semangat kebersamaan dan dukungan dari berbagai pihak, LDII optimistis mampu mendukung terwujudnya Bengkulu yang maju, religius, sejahtera, dan berkelanjutan, sekaligus berkontribusi pada pencapaian cita-cita Indonesia Emas 2045.***hasanah