Wagub saat menerima tim ekspedisi
KHAZANAHNEWS.COM**Presiden RI Prabowo Subianto melalui Menteri Transmigrasi, M. Iftitah Sulaiman Suryanagara, secara resmi melepas Tim Ekspedisi Patriot yang terdiri dari mahasiswa sejumlah universitas ternama, Minggu (24/8) di Jakarta.
Ekspedisi Patriot merupakan program unggulan Kementerian Transmigrasi yang mulai berjalan pada 2025. Program ini bertujuan memetakan potensi ekonomi di 154 kawasan transmigrasi di seluruh Indonesia. Tim yang berasal dari mahasiswa muda ini akan melakukan penelitian di daerah transmigrasi untuk mengkaji sumber daya alam, mengidentifikasi komoditas unggulan, serta merumuskan strategi pengembangan kawasan ekonomi.
Dalam sambutannya, Presiden Prabowo yang diwakili oleh Menteri Transmigrasi menegaskan pentingnya pembangunan desa sebagai fondasi ekonomi bangsa.
“Kalau Indonesia ingin sejajar dengan bangsa besar, kita harus berani membangun dari desa, memperkuat ekonomi desa,” ujar M. Iftitah.
Ia menambahkan, sejarah transmigrasi sendiri pertama kali dicanangkan Presiden Soekarno pada Februari 1946 di Istana Yogyakarta dalam sidang kabinet. Saat itu, program transmigrasi dilakukan untuk mengatasi kepadatan penduduk di pulau-pulau tertentu dengan memindahkan warga ke wilayah lain.
“Tim Ekspedisi Patriot harus menyatu dengan masyarakat agar kajian potensi wilayah dan keunggulan ekonomi benar-benar tepat sasaran. Tim ini adalah jembatan antara dunia kampus dan kebijakan. Ilmu pengetahuan tidak boleh berhenti di menara gading, tapi harus turun ke tanah menyatu dengan rakyat,” tegas Iftitah.
Sementara itu, Wakil Gubernur Bengkulu Mian yang hadir dalam acara pelepasan sekaligus menjadi narasumber diskusi Forum Ekspedisi Patriot, mengingatkan para peserta agar tidak terkejut jika mendapat penugasan di Provinsi Bengkulu.
“Nanti adik-adik yang ditugaskan di Bengkulu jangan kaget kalau ada nama Kecamatan Girimulya, ada Desa Semarang, Desa Kebumen, juga Kecamatan Ngawi. Itu adalah warisan transmigran dari Jawa yang membentuk etos kerja masyarakat di Bengkulu,” jelas Mian.
Mian juga menyampaikan apresiasinya terhadap berdirinya Kementerian Transmigrasi di era Pemerintahan Prabowo–Gibran. Menurutnya, dengan kementerian yang berdiri sendiri, penanganan persoalan transmigrasi dapat lebih fokus.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada Presiden Prabowo. Dengan adanya Kementerian Transmigrasi yang berdiri sendiri, maka kerja-kerja di Bengkulu akan lebih fokus, baik pada pembangunan infrastruktur, pengembangan UMKM, maupun pembinaan masyarakat,” ujarnya.
Lebih lanjut, Mian meminta Tim Ekspedisi Patriot agar mencatat berbagai persoalan di kawasan transmigrasi Bengkulu, terutama soal biaya ekonomi tinggi akibat keterbatasan infrastruktur.
“Nanti adik-adik bisa mengecek biaya ekonomi tinggi akibat sarana infrastruktur yang belum memadai di kawasan transmigrasi. Itu penting untuk menjadi catatan dan laporan selama pelaksanaan Ekspedisi Patriot,” tutupnya.***has