Tingkatkan Investasi Perizinan DPMPTSP Kota Bengkulu Bimtek Pelaku Farmasi

oleh -229 Dilihat
oleh

 

Kadis DPMPTSP Kota Bengkulu, Irsan Setiawan, SH

Khazanahnews.Com**Peluang investasi di Kota Bengkulu cukup potensial, namun belum ada edukasi dan kesadaran untuk mengurus perizinan. Kadis DPMPTSP Kota Bengkulu, Irsan Setiawan, SH.MM, mulai menggarap dan mengedukasi bidang kefarmasian khususnya dalam bidang perizinan. Karena potensi investasi di Kota Bengkulu saat ini sangat besar. Dimana target investasi di Kota Bengkulu tahun 2022 mencapai dua triliun. Saat ini dari target tersebut sudah terealisasi berkisar satu triliun sembilan ratus delapan puluh delapan miliar. Untuk memastikan pencapaian target sampai tutup tahun 2023 yang masih kekurangan sekitar Rp. 10 miliar, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Bengkulu menggelar serangkaian kegiatan sosialisasi dan pelatihan (Bimtek) bagi pelaku usaha di sektor Farmasi, terutama di bidang apotek. Tujuan kegiatan untuk mengedukasi para pelaku usaha mengenai proses perizinan berbasis risiko serta memberikan pemahaman tentang laporan kegiatan penanaman modal.

Lanjut mantan Kadispar Provinsi Bengkulu ini,  kegiatan Bimtek LKPM ini memiliki urgensi yang tinggi. Karena  sudah menjadi kewajiban daerah memiliki target investasi  ia optimis lewat Bimtek kesadaran pelaku farmasi masalah perizinan akan meningkat. “Saya optimis triwulan keempat, target ini dapat tercapai karena kesadaran pelaku farmasi meningkat dan  kekuranga  investasi berkisar sepuluh miliar akan tercapai,” sampainya optimis.

Bagi Kadis DPMPTSP  dirasa sangat penting bagi UMKM, PMA, dan PMDM yang berinvestasi di kota Bengkulu untuk melaporkan kegiatan mereka. Hal ini merupakan bagian dari upaya melatih dan memastikan bahwa pelaku usaha, meskipun dalam skala apotek yang relatif kecil investasinya, dapat mendukung target investasi yang telah ditetapkan.Karena kebutuhan dan daya beli masyarakat bidang farmasi cukup tinggi di Kota Bengkulu.

Pentingnya pelatihan dan Bimtek ditegaskan Irsan Setiawan  sebagai langkah penting dalam memastikan bahwa apotek memiliki standar yang tinggi serta SOP yang baik. “Kita khawatir jika apotek  tidak bekerja sesuai standar, mereka hanya menjual obat saja. Harapan kita dengan adanya pelatihan ini, apoteker memiliki tanggung jawab dalam menjalankan tugasnya soal kefarmasian,” tegasnya.

Ia juga menekankan pentingnya kehadiran para apoteker dalam menjalankan tanggung jawabnya terhadap apotek yang mereka pimpin. Irsan Setiawan juga menyampaikan keprihatinan atas penyalahgunaan obat-obatan tertentu yang dijual di apotek yang sering dikonsumsi anak-anak muda, seperti Komik dan Samcodin, yang dapat merusak generasi muda.

Berdasarkan pendataan DPMPTSP hingga saat ini, ada sekitar 120 apotek resmi dan aktif di Kota Bengkulu telah mengikuti pelatihan ini. Namun, Ketua Ikatan Apoteker Pengurus Cabang Kota Bengkulu menyebutkan bahwa masih ada sekitar 300 apotek yang belum mengikuti pelatihan. Irsan Setiawan menegaskan komitmen DPMPTSP untuk terus melakukan pembinaan dan pelatihan guna memastikan kualitas layanan di apotek terjaga dengan baik.

“Melalui sosialisasi dan pelatihan,  tanggung jawab moral terhadap penggunaan obat-obatan dapat di awasi dan ditingkatkan sehingga generasi muda dapat terhindar dari penyalahgunaan obat-obatan yang merusak,”katanya mengakhiri

Pewarta : Hasanah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.